KETENTUAN UMUM
1.
Tujuan
Buku Pedoman Format Penulisan Tesis Magister Perencanaan
Pembangunan ini, untuk seterusnya disebut buku pedoman, disusun dengan tujuan
untuk memudahkan mahasiswa S2 menulis tesis. Ketentuan dalam buku pedoman ini,
beserta semua format yang terkandung di dalamnya, harus diikuti dalam penulisan
tesis. Buku pedoman ini, sebagai pedoman mengatur cara dan format penulisan
tesis dan hanya berlaku di Program Magister Perencanaan Pembangunan Fakultas
Ekonomi Universitas Bengkulu. Jika setelah penulisan tesis mahasiswa S2 ingin
menerbitkan tesis atau sebagian dari tesisnya dalam suatu majalah ilmiah,
pedoman beserta ketentuan-ketentuan dari majalah ilmiah itulah yang harus
diikuti.
Buku pedoman ini berusaha mencakup semua segi yang
berkaitan dengan penulisan tesis meskipun dari semula sudah disadari masih
terdapat kekurangan. Saran-saran perbaikan mohon disampaikan kepada Program
Pascasarjana.
2.
Kertas
Tesis dicetak pada kertas HVS berukuran A4 (210 mm x 297
mm) dan berat 80 g/m2 (HVS 80 GSM). Naskah tesis dicetak dengan batas 4 cm dari
tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi kanan, tepi atas dan tepi bawah kertas.
Naskah asli tesis dalam bentuk final dicetak sebanyak 6
(enam) eksemplar untuk diserahkan ke Program Magister Perencanaan Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu dan dapat diperbanyak dengan membuat
fotocopi pada kertas HVS 80 GSM berukuran sama untuk keperluan lain.
3.
Pencetakan dan Penjilidan
Naskah tesis dibuat dengan bantuan komputer menggunakan
pencetak (printer) dengan tinta berwarna hitam (bukan dot matrix) dan dengan
huruf jenis Times New Roman, dengan ukuran Font 12. Khusus untuk pencetakan
gambar-gambar berwarna, pada naskah asli dapat dicetak berwarna.
(1) Naskah dicetak pada satu muka
halaman (tidak bolak-balik).
(2) Baris-baris kalimat naskah tesis
berjarak satu setengah spasi.
(3) Penyimpangan dari jarak satu
setengah spasi tersebut (menjadi satu spasi) dilakukan pada notasi blok yang
masuk ke dalam, catatan kaki, judul keterangan dan isi diagram, tabel, gambar,
dan daftar pustaka.
(4) Baris pertama paragraf baru
berjarak tiga spasi dari baris terakhir paragraf yang mendahuluinya.
(5) Huruf pertama paragraf baru
dimulai dari batas tepi kiri naskah. Jangan memulai paragraf baru pada dasar
halaman, kecuali apabila cukup tempat untuk sedikitnya dua baris. Baris
terakhir sebuah paragraf jangan diletakkan pada halaman baru berikutnya,
tinggalkan baris terakhir tersebut pada dasar halaman.
(6) Huruf pertama sesudah
tanda-baca koma (,), titik-koma (;), titik-ganda (:) dan titik (.) dicetak
dengan menyisihkan suatu rongak (ruangan antara dua huruf) di belakang
tanda-baca tersebut.
(7) Bab baru diawali dengan nomor
halaman baru.
(8) Bentuk penjilidan adalah jilid
buku.
(9) Halaman kosong (jika
diperlukan) untuk pemisah bab baru berbentuk kertas kosong saja.
4. Perbaikan Kesalahan
Naskah tesis yang final tidak boleh mengandung
kesalahan, ataupun perbaikan kesalahan.
5.
Kaidah Penulisan
Penulisan tesis harus mengikuti kaidah penulisan yang
layak seperti
(1) Penggunaan bahasa dan istilah yang baku dengan
singkat dan jelas.
(2) Mengikuti kelaziman penulisan pada disiplin keilmuan
yang diikuti.
6.
Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah tesis harus
bahasa Indonesia dengan tingkat keresmian yang tinggi dengan menaati kaidah
tata bahasa resmi. Kalimat harus utuh dan lengkap. Pergunakanlah tanda-baca
seperlunya dan secukupnya agar dapat dibedakan anak kalimat dari kalimat
induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan, dan sebagainya.
Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama (saya
dan kami), tidak digunakan, kecuali dalam kalimat kutipan. Susunlah kalimat
sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai kata ganti orang.
Suatu kata dapat dipisahkan menurut ketentuan tata
bahasa. Kata terakhir pada dasar halaman tidak boleh dipotong. Pemisahan kata
asing harus mengikuti cara yang ditunjukkan dalam kamus bahasa asing tersebut.
Gunakanlah buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, dan kamus-kamus bidang khusus yang diterbitkan oleh Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
sebagai pedoman.
PENULISAN TESIS
I.
Batasan Tesis
Tesis ditulis oleh Mahasiswa Program Magister (S2) pada akhir
studinya. Panduan penulisan tesis ini
ditulis untuk memberikan persamaan persepsi bagi para dosen dan mahasiswa
tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penulisan tesis. Batasan tesis dapat diberikan berdasarkan
tinjauan beberapa aspek, seperti tertera pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Batasan-batasan Penulisan Tesis
No
|
Aspek
|
Karateristik
|
1
|
Identifikasi Masalah
|
Berdasarkan
informasi dari koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, hasil
penelitian terdahulu, seminar atau keadaan lapangan. Tidak harus didasarkan atas teori-teori
yang berasal dari sejumlah hipotesis yang telah teruji.
|
2
|
Masalah Kajian
|
Bersifat
penerapan ilmu. Tidak dituntut
memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu.
|
3
|
Kajian Pustaka
|
Harus
menjelaskan keterkaitan antara penelitian yang dilakukan dengan teori yang relevan dan / atau
penelitian-penelitian lain dengan topik yang sama
|
4
|
Sumber Acuan
|
Sebaiknya
menggunakan sumber pertama. Peneliti
diharapkan menggunakan sumber acuan terbaru, kecuali jika peneliti menelusuri
asal-usul konsep yang digunakan
|
5
|
Instrumen
Pengumpul Data
|
Dituntut untuk
menyebutkan apakah sudah ada upaya untuk memperoleh data penelitian secara
akurat dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yang valid dan harus
dipresentasikan dalam seminar proposal
|
6
|
Asumsi
|
Tidak harus
ada, jika ada tidak harus diverifikasi dan tidak harus disebutkan keterbatasan
keberlakuannya
|
7
|
Hasil
Penelitian
|
Harus didukung
oleh data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan. Sebaiknya dibandingkan dengan hasil
penelitan lain yang sejenis
|
8
|
Implikasi
|
Saran harus
mengacu pada hasil penelitian dan dilengkapi dengan argumentasi
|
9
|
Keterbatasan
Penelitian
|
Ungkapkan
keterbatasan penelitian yang dilakukan, yang meliputi aspek dana, waktu, dan
disain penelitian
|
10
|
Rekomendasi
Penelitian Lanjut
|
Rekomendasi hasil
penelitian untuk pihak-pihak yang mungkin menggunakan hasil penelitian. Rekomendasi bisa juga diberikan kepada
peneliti yang ingin melihat masalah serupa dimasa mendatang.
|
II.
Pelaporan Tesis
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk tesis terutama ditujukan
untuk masyarakat akademik. Laporan untuk
masyarakat akademik cenderung bersifat teknis, berisi tentang apa yang diteliti
secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil yang
diperoleh, dan kesimpulan penelitian.
Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan cenderung baku mengikuti
ketentuan dari Perguruan Tinggi atau suatu kelompok masyarakat akademik.
Isi dan sistematika Tesis dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: Bagian awal, bagian inti, dan bagian
akhir. Masing-masing bagian dapat
dirinsi sebagai berikut:
Isi dan Sistematika Tesis
Bagian Awal
1. Halaman sampul
2. Halaman judul
3. Halaman Persetujuan
4. Halaman Pengesahan Tesis
5. Halaman Persembahan dan Motto (tidak harus ada)
6. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tesis
7. Abstraksi (dalam bahasa Inggris)
8. Ringkasan (dalam bahasa Indonesia)
9. Kata Pengantar
10. Daftar Isi
11. Daftar Tabel
12. Daftar Gambar
13. Daftar Lampiran
14. Daftar Lainnya
Bagian Inti
Bab I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Asumsi Penelitian (Jika diperlukan)
1.6 Ruang Lingkup dan Bagian Akhir
Bab II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2 Penelitian Terdahulu (jika ada)
2.3 Kerangka Analisis
2.4 Hipotesis Penelitian (jika ada)
Bab III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Defenisi Operasional
3.3 Metode Pengambilan Sampel
3.4 Metode Pengumpulan Data (jika penelitian menggunakan uji hipotesis)
3.5 Metode Analisis.
Bab IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Diskripsi Data
4.2 Pengujian Hipotesis (jika penelitian menggunakan uji hipotesis)
4.3 Pembahasan
Bab V PENUTUP
5.1 Ringkasan Hasil Penelitian
5.2 Implikasi Hasil Penelitian
5.3 Keterbatasan Penelitian
5.4 Rekomendasi Untuk Penelitian Lanjut
Bagian Akhir
Daftar
Pustaka
Lampiran-lampiran
Riwayat Hidup (jika diinginkan)
ISI BAGIAN AWAL
Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang unsur-unsur bagian awal,
berikut ini diuraikan isi dalam masing-masing unsur tersebut.
Halaman Sampul
Halaman sampul berisi secara berturut-turut: Judul, kata Tesis, Lambang
UNIB, oleh, Nama dan NPM, bila didanai pihak lain dicantumkan darimana sumber
dana, dan diikuti dengan nama lengkap universitas, fakultas, jurusan, program
studi, dan waktu (tahun) lulu ujian.
Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak tiap-tiap
bagian diatur secara sistematis, rapi dan serasi (Lampiran 1).
Halaman Judul
Halaman judul terdiri atas dua halaman.
Halaman pertama, isi dan formatnya sama dengan halaman sampul. Halaman kedua memuat secara berturut-turut:
(1) judul tesis, (2) teks tesis diajukan kepada Universitas Bengkulu untuk
Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Magister
Perencanaan Pembangunan, (3) nama dan nomor pokok mahasiswa, diketik dengan
huruf kecil, kecuali huruf pertama dari nama dan NPM, (4) nama lengkap
Universitas, (5) tahun lulus ujian (lampiran 2)
Halaman Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan.
Lembar persetujuan yang pertama memuat persetujuan para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar
persetujuan pembimbing adalah: (1) teks tesis oleh …. Ini telah diperiksa dan
disetujui untuk diuji, (2) Bengkulu, tanggal, bulan dan tahun, (3) nama lengkap
dan nomor induk pegawai (NIP) dari Pembimbing I dan Pembimbing II, (4)
Mengetahui Asisten Direktur Bidang Akademik (lampiran 3)
Halaman Pengesahan Tesis
Lembar ini berisi pengesahan Tesis oleh tim penguji dan direktur
program. Pengesahan baru diberikan
setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa bersangkutan sesuai dengan
saran-saran yang diberikan oleh tim penguji pada saat berlangsungnya
ujian. Hal –hal yang dicantumkan dalam
lembar pengesahan adalah: (1) teks Tesis oleh .... ini telah dipertahankan di
depan Tim penguji pada hari, tanggal, bulan dan tahun, (2) nama lengkap dan
nomor induk pegawai (NIP) tim penguji yang terdiri dari satu orang ketua tim,
satu orang sekretaris dan dua orang anggota (lampiran 4).
Halaman Pernyataan Keaslian Karya Tulis Tesis
Pernyataan keaslian karya tulis tesis merupakan pernyataan penulis tesis
bahwa isi tesis tersebut tidak dibuat dengan menyalin atau meniru baik
rangkaian kalimat, sebagi atau keseluruhan isi tesis. Pernyataan tersebut ditandatangani di atas
materai dan bila terbukti duplikasi maka gelas dan ijazah yang diterima batas adanya
(lampiran 5).
Abstraksi
Abstraksi ditulis dalam bahasa Inggris dan maksimal terdiri dari 250
(dua ratus lima puluh kata). Abstraksi memuat alasan penelitian, tujuan, metode penelitian, dan hasil
penelitian. Kata ABSTRACT ditulis
ditengah halaman dengan huruf kapita. Di
bawah judul di atas kata ABSTRACT ditulis nama penulis dan nama
supervisor/pembimbing beserta foot notes-nya.
Semua nama-nama tersebut dicantumkan tanpa gelas akademis. Jarak antar baris diketik 1 (satu) spasi
(lampiran 6).
Ringkasan
Kata ringkasan ditulis ditengah halaman depan huruf kapital, simetris
dibidang atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Dalam teks ringkasan disajikaninti sari tesis
yang mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, metode yang digunakan,
hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan yang dapat ditarik, dan saran yang
diajukan. Di bawah judul di atas kata
RINGKASAN ditulis nama penulis dan nama pembimbing beserta foot notesnya. Semua nama-nama tersebut dicantumkan tanpa
gelar akademis. Tesis diketik dengan
spasi tunggal dan panjangnya tidak lebih dari 400 (empat ratus) kata (lampiran
7).
Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan
kepada orang, lembaga, organisasi, dan atau pihak-pihak lain yang benar-benar
telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisannya.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf besar, simetris di batas atas
bidang pengetikan dan tanpa titik. Teks
kata pengantar diketik dengan spasi ganda. Panjang teks tidak lebih dari dua
halam kertas ukuran kuarto. Pada bagian
akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata penulis tanpa menyebutkan
nama terang (lampiran 8).
Daftar Isi
Daftar isi hendaknya menggambarkan garis besar organisasi dari keseluruhan
isi. Di dalam halaman daftar isi dimuat
judul bab, judul sub bab, dan judul anak bab yang disertai dengan nomor halaman
tempat pemuatannya di dalam teks. Semua
judul bab diketik dengan huruf besar, sedangkan judul sub bab dan anak sub bab
hanya huruf awalnya saya yang diketik dengan huruf besar (lampiran 9)
Daftar Tabel
Dalam halaman daftar tabel dimuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor
halaman untuk setiap tabel. Judul tabel
harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu
baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak satu
setengah spasi (lampiran 10).
Daftar Gambar
Dalam halaman daftar gambar dimuat nomor gambar, judul gambar, serta nomor
halaman untuk setiap gambar. Judul
gambar harus sama dengan judul gambar yang terdapat di dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu
baris diketik dengan spasi tunggal.
Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi jarak satu
setangah spasi (lampiran 11).
Daftar Lampiran
Dalam halaman daftar lampiran dimuat nomor lampiran, judul lampiran, serta
nomor halaman untuk setiap lampiran.
Judul lampiran harus sama dengan judul lampiran yang terdapat di dalam
teks. Judul lampiran yang memerlukan
lenbih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang
lainnya diberi jarak satu setengah spasi (lampiran 12)
ISI BAGIAN INTI
Bagian inti dari tesis terdiri atas lima bab, yaitu Pendahuluan, Kajian
Pustaka, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Penutup. Masing-masing bab akan
diuraikan pada bahasan berikut.
Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab
pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu
dilakukan. Oleh karena itu, bab
pendahuluan ini pada dasarnya memuat: (1) latar belakang, (2) rumusan masalah,
(3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian, (5) asumsi penelitian (jika
ada), (6) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian.
1) Latar Belakang
Dalam latar belakan masalah, diuraikan adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan, baik kesenjangan teroritik maupun kesenjangan praktis yang
melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Dalam bagian ini dipaparkan secara ringkasan tentang teori, hasil penelitian,
kesimpulan seminar, dan diskusi ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan
pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk
diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.
2) Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang
lengkap dan rind mengenai ruang lingkup masalah yang diteliti berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah.
Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, paclat, dan
jelas. Rumusah masalah yang baik akan
menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara
variabel-variabel tersebut dan subjek penelitian serta dapat diuji secara
empiris.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan
penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya,
rumusan tujuan penelitian dalam kalimat pernyataan.
4) Kegunaan Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama
bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas sehingga
diperoleh kesimpulan bahwa masalah yang diteliti memang layak.
5) Asumsi Penelitian (jika ada)
Asumsi penelitian adalah anggaran dasar tentang suatu hal yang dijadikan
pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan
permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan
metodologi penelitian. Asumsi penelitian
tidak harus ada.
6) Lingkup Penelitian
Dalam bagian ruang lingkup dikemukakan variabel yang diteliti, populasi
atau kasus penelitian, dan lokasi penelitian.
Bab II Kajian Pustaka
Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu diskripsi teoritis tentang objek
(variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa
argumentasi atas hipotesis yang diajukan.
Untuk dapat memberikan diskripsi teoritis terhadap variabel yang
diteliti, maka diperlukan adanya kajian teoritis yang mendalam. Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang
diajukan menurut peneliti untuk mengintegritasikan teori yang dipilih sebagai
landasan penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang
relevan. Bahan-bahan kajian pustaka
dapat dikutip dari berbadai sumber seperti jurnal penelitian, hasil penelitian
terdahulu, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan
resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.
Pemilihan bahan pustaka didasarkan pada dua kriteria,
yaitu (1) prinsip kemutakhiran, (2) prinsip relevansi.
Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Secara prosedur penelitian, hipotesis
diajukan setalah dilakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah
rangkuman dari kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Namun secara teknis, hipotesis penelitian
dapat dicantumkan dalam bab I agar hubungan antara masalah yang diteliti dan
kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas.
Atas dasar inilah, maka di dalam latar belakang masalah sudah ada paparan
tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuk ringkas. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat
defenitif (telah ditujukan sifat hubungan atas perbedaan). Rumusan hipotesis yang baik: (a) menyatakan
pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan, dan (c) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas serta dapat
diuji secara empiris.
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini mencakup pokok-pokok bahasan, antara lain: (1) Jenis Penelitian,
(2) Defenisi Operasional, (3) Metode Pengambilan Sampel, (4) Metode Pengumpulan
Data, dan (5) Metode Analisis.
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian berisi penjelasan tentang penelitian yang dilakukan
ditinjau dari tujuan dan sifatnya,
misalnya:eksporatoris, deskriptif, eksplenatoris, survai, atau yang
lain. Variabel yang dilibatkan dalam
penelitian dan sifat hubunganya juga perlu dijelaskan pada bagian ini. Dalam penelitian ekspremental, jenis
penelitian berupa rancangan penelitian yang diartikan sebagai strategi yang
mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai
dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan
penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk
mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh erhadap
variabel-variabel terikat. Pemilihan
rancangan penelitian eksperimental selalu mengacu pada hitpotesis yang akan
diuji.
2) Defenisi Operasional
Defenisi operasional sangat penting untuk menghindari timbulnya perbedaan
pengertian atau kekurangjelasan makna dari konsep-konsep pokok dalam tesis jika
defenisi operasional tidak diberikan.
Definisi operasional lebih dititikberatkan pada pengertian yang
diberikan oleh peneliti dengan menggunakan bahasa yang jelas, singkat, dan
terukut.
3) Metode Pengambilan Sampel
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu
diberikan agar jumlah sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara
tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang
dipilih benar-benar mewakili, sehingga hasil penelitian terhaap sampel dapat
digeneralisasikan pada populasinya.
Hal-hal yang dibahas adalah: 1) identifikasi dan batasan-batasan tentang
populasi, b) prosedur dan teknik pengambilan sampel, serta c) besarnya sampel.
4) Metode Pengumpulan Data
Pada bagian ini dijelaskan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel
yang diteliti. Setelah itu dipaparkan
prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan
yang digunakan dalam penelitian. Hal
lain yagn perlu diungkap dalam bagian ini adalah cara pemberian skor atau kode
dan kisaran bobot terhadap masing-masing butir pertannyaan atau pernyataan.
Ø Alat Pengumpulan Data
Dapat berupa: kuisioner, wawancara, dan berbagai alat
lainnya.
Ø Prosedur Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan: a) langkah-langkah yang
ditempuh dan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data, b) kualifikasi dan
jumlah petugas yang terlibat dalam proses pengumpulan data, c) jadwal waktu
pelaksanaan pengumpulan data.
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana
pengumpulan data perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan
mereka untuk menjalankan tugas. Proses
mendapatkan izin penelitian, menemui pejabat yang berwenang dan hal lain yang
sejenis tidak perlu dilaporkan.
5) Pada bagian ini diuraikan tentang jenis alanisis statistik yang
digunakan. Ada dua jenis statistik yang
dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat
statistik parametrik dan non parametrik.
Penerapan statistik parametrik secara tepat harus memenuhi beberapa
persyaratan, sedangkan penerapan statistik non parametrik tidak menuntut
persyaratan seketat statistik parametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan
dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang
hendak diuji. Alasan pemilihan teknik
tertentu perlu dijelaskan.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian yang menggunakan alat analisis statistik deskriptif,
peneliti menguraikan tentang karakteristik masing-masing variabel. Dalam penelitian yang menggunakan alat
analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis, laporan mengenai
hasil-hasil yang diperole sebaiknya dibagi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang
karakteristik masing-masing variabel.
Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis.
1) Dekripsi Data
Dalam bagian ini untuk masing-masing variabel dilaporkan hasil penelitian
yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi
frekuensiyang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rata-rata,
simpangan baku, tabel atau yang lain.
Setiap variabel dilaporkan dalam sub bab tersendiri dengan merujuk pada
rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Materi yang disajikan adalah temuan-temuan yang penting dari variabel
yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan
untuk menghasilkan temuan diletakkan dalam lampiran. Bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada
hal-hal yang bersifat faktual tidak mencakup pendapat pribagi (interprestasi
peneliti).
2) Pengujian Hipotesis (bagi yang menggunakan uji hipotesis)
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda
dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan sekali
lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan
hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan
padat. Penjelasan terhadap hasil
pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas angka statistik yang
diperoleh dari perhitungan statistik.
3) Pembahasan
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan
mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian, tujuannya adalah
1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
dicapai, dan 2) menafsirkan temuan-temuan penelitian. Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau
tujuan penelitian harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsian
terhaap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori
yang ada.
Bab V Penutup
Dalam bagian ini dimuatkan dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
1) Ringkasan Hasil Penelitian
Isi kesimpulan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian. Kesimpulan penelitian
merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam Bab
IV.
2) Implikasi Hasil Penelitian
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian.
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang bersifat rinci,
operasional dan spesifik yang terkait dapat langsung memanfaatkan saran
tersebut. Saran dapat (ditujukan kepada Perguruan
Tinggi, Lembaga Pemerintah maupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.
3) Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian merujuk kepada suatu keadaan yang
tidak bisa dihindari dalam penelitian.
Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan karena alasan
prosedural, teknik penelitian, ruang lingkup dan cakupan penelitian, ataupun
faktor logistik. Kedua, keterbatasan
berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang
tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang diinginkan.
4) Rekomendasi Untuk Penelitian Lanjut
Peneliti diminta untuk memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak yang ingin
melakukan penelitian sejenis.
Rekomendasi bisa berupa variable, metode pengumpulan data, dan teknik
analisis yang mungkin digunakan dalam penelitian lanjutan.
Isi Bagian Akhir
Hal-hal yang perlu dimasukkan dalam bagian ini adalah yang terkait erat
dengan uraian yang terdapat pada bagian inti.
Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah a) daftar pustaka, b)
lampiran, 3) riwayat hidup.
Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar pustaka adalah bahan pustaka
yang sudah disebutkan dalam teks. Tata
cara penulisan daftar rujukan dapat dilihat pada (lampiran 1) Sebaliknya daftar pustaka tersebut
menggunakan rujukan yang diterbitkan 10 (sepuluh) tahun terakhir.
Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran antara lain berisi keterangan-keterangan yang dianggap
penting, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, hasil
perhitungan statistik, surat izin bagi yang melakukan penelitian pada
instansi/lembaga, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap
lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka arabik.
Riwayat Hidup (bagi yang menginginkan)
Riwayat hidup penulis tesis hendaknya disajikan secara naratif dan
menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap
penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar
di SD, SLTP, SLTA hingga Perguruan Tinggi.
III.
TEKNIK PENULISAN
Bagian ini berisi tentang sistematika penulisan, cara merujuk dan menulis
daftar pustaka, tabel dan gambar, pengetikan dan penjilidan.
Sistematika Penulisan
Dalam bagian ini dibahas adalah tata cara menuliskan sub bagian serta tata
cara menandai peringkat masing-masing sub bagian. Penulisan sub bagian dapat mengikuti cara
berikut :
1) Peringkat 1 ditulis dengan huruf kapital semua dan diletakkan di tengah
2) Peringkat 2 ditunjukkan dengan urutan angka arabik
3) Peringkat 3 ditunjukkan dengan angka (1,2,3 dst) memakai titik dan ditulis
angka arabik
4) Peringkat 4 ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a,b,s dst) memakai titik
dan ditulis dengan huruf capital dan huruf kecil.
5) Peringkat 5 ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3 dst) memakai kurung
tutup tanpa titik dan ditulis dengan huruf capital dan huruf kecil.
Contoh :
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1
Populasi
3.2.2
Sampel
IV.
CARA MERUJUK DAN MENULIS
DAFTAR PUSTAKA
Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun. Jika ada dua pengarang, perujukan dilakukan
dengan cara menyebut nama akhir kedua pengarang tersebut. Jika pengarangnya lebih dari dua orang,
penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari pengarang
tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama
pengarang tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga
yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan
dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya.
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh pengarang yang
berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanga
pemisahnya. Contoh : (Bambang, 1999; Tukul,
2007)
Cara Merujuk Kutipan Langsung.
·
Kutipan kurang dari 40
kata (kurang lebih 5 baris)
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip
(”...”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama
pengarang, tahun dan nomor halaman. Nama
pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun
dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh :
Slamet (1990:100) menyimpulkan ”ada hubungan yang erat antara faktor sosial
ekonomi dengan kedisiplinan”
Jika ada tanda kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (’...’).
Contoh :
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah ”terdapat kecenderungan semakin
banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi
karyawan di daerah perkotaan” (Soewoyo, 1998:101).
·
Kutipan 40 kata atau
lebih
Kutipan seperti ini ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks
yang mendahului, dimulai pada ketukan ke-6 dari garis tepi sebelah kiri, dan
diketik dengan spasi tunggal. Nomor
halaman juga harus ditulis.
Contoh :
Sukri (1997:300) menarik kesimpulan sebagai berikut :
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai
dengan lima ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan.
·
Kutipan yang Sebagian
Dihilangkan.
Jika dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka
kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.
Contoh :
”Para LSM yang terlibat dalam penanganan program JPS... diharapkan pada
tanggal 3 Mei 1999 sudah membuat laporan akhir tahun” (Boediono, 1999:10).
Cara Merujuk Kutipan Langsung.
Kutipan disebut tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis
sendiri tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut
terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan.
Husin (1993:3) mengatakan bahwa masukan mahasiswa UNIB memiliki rata-rata
skor UMPTN 450
atau
Masukan mahasiswa UNIB memiliki rata-rata skor UMPTN 450 (Husin, 1993:3)
Cara Menulis Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada dasarnya unsur yang ditulis dalam daftar
pustaka secara berturut-turut meliputi :
(1) nama pengarang ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik
(2) tahun penerbitan
(3) judul termasuk sub judul
(4) tempat penerbitan
(5) nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung pada jenis sumber
pustakanya.
·
Rujukan dari Buku
Nama pengarang, tahun penerbitan diakhiri titik. Judul buku digaris bawahi atau huruf miring
(tergantung pada yang diminati asal konsisten), dengan huruf kapital pada awal
setiap kata, kecuali kata hubung, tempat
penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua.
Contoh :
Wijaya, Farid, 1999. Ekonomika
Makro. Yogjakarta:BPFE UGM.
·
Rujukan dari buku yang
berisi kumpulan artikel (ada editornya) jika satu editor dan (Eds) jika
editornya lebih dari satu, di antara nama pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh :
Robinson, D.N. (Ed). Social Discourse and Moral Judgement. San Diego, CA: Academic Press.
·
Rujukan dari artikel
dalam buku kumpulan artikel (ada editornya)
Nama pengarang artikel Buku Kumpulan Artikel (ada editornya) penerbit. Judul artikel ditulis di depan diikuti dengan
tahun seperti menulis nama biasa diberi keterangan (Ed. Atau Eds). Judul buku kumpulannya digaris bawahi atau
huruf miring dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.
Contoh :
Hasan, M.Z. 1990.
Karakteristik Penelitian Kualitatif.
Dalam Aminudin (Ed.), Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra (12-25).
Malang:HISKI Komisariat Malang dan YA3.
·
Rujukan dari Artikel
dalam Jurnal
Nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal (digarisbawahi atau huruf
miring). Jurnal tahun berapa, nomor
berapa dalam kurung, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh :
Weston,
C. And Cranton, P.A. 1996. Selecting
Instructional Strategies. Journal
of Higher Education, 57 (3)
245-556.
·
Rujukan dari Artikel
dalam Majalah atau Koran
Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tahun, tanggal dan bulan
(jika ada). Judul artikel dengan huruf
kapital setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil
kecuali huruf pertama setiap kata dan diberi garis bawah atau huruf
miring. Nomor halaman disebut pada bagian
akhir.
Contoh :
Vembrianto,
St. 1990, 3 April. Sekolah Kejuruan Suatu Pemborosan? Kedaulatan Rakyat, 4. 1-3.
·
Rujukan dari Koran Tanpa
Pengarang
Nama korang ditulis paling depan.
Tahun, tanggal, dan bulan ditulis setelah koran, kemudian judul ditulis
dengan huruf besar – kecil digarisbawahi atau cetak miring dan diikuti dengan
nomor halaman.
Contoh :
Semarak Bengkulu. 1995, 22 April. Wanita
Kelas Bawah Lebih Mandiri; hal.4.
·
Rujukan dari Dokumen
Resmi Pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa
lembaga judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan garis bawah atau
dicetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama
penerbit.
Contoh :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Z tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT. Armas
Duta Jaya.
·
Rujukan dari Lembaga
yang ditulis atas nama lembaga tersebut.
Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan
tahun, judul karangan, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang
bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
·
Rujukan berupa Karya
Terjemahan
Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Jika tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan ditulis dengan kata tanpa
tahun.
Contoh :
Sprent, P. 1991. Metode
Statistik Non Parametrik Terapan.
Terjemahan oleh Erwin R. Osman.
1992. Jakarta: UI Press.
·
Rujukan berupa Tesis
Nama penulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul
tesis ditulis dengan digarisbawahi diikuti dengan pernyataan Tesis tidak
diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama
perguruan tinggi.
Contoh :
Riyanto, 1998. ”Pengaruh Metode Mengajar Terhadap
Keterampilan Kerja Mesin di STM Negeri Malang”: Tesis tidak
diterbitkan. Malang: Program Pasca
Sarjana IKIP Malang.
·
Rujukan Berupa Makalah
yang disajikan dalam seminar, Penataran, atau Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun dan bulan
penyajian (jika ada), judul makalah ditulis dengan garis bawah, kemudian
diikuti pernyataan makalah disajikan dalam ............, Nama pertemuan,
lembaga penyelenggara dan tempat penyelenggaraaan.
Contoh:
Riyanto, 1999.”Format Penulisan Skripsi dan Laporan Tugas Akhir” : Makalah
disajikan dalam Lokakarya Penulisan Pedoman Tesis dan Laporan Tugas Akhir di
Fakultas Ekonomi Universitas Bengkulu, Bengkulu, 3-8 Mei.
V.
TABEL DAN GAMBAR
Penulisan Tabel
Penggunaan tabel diharapkan pembaca dapat memahami dan menafsirkan data
secara cepat dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa
ide. Memasukkan terlalu banyak data
dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian tabel. Jika suatu tabel itu besar (lebih dari
setengah halaman). Maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dan
jika tabel itu pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan
dengan teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan
di atas tabel. Jika tabel lebih dari
satu halaman, maka pada bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya. Akhir tabel
pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, dituliskan lanjutan
tabel pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel.
Kata tabel ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel dengan huruf
kecil kecuali huruf pertama setiap kata.
Judul tabel tanpa diakhiri titik.
Nomor tabel dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan,
sehingga untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Penyajian Gambar
Gambar meliputi foto, grafik, charta, peta, sket, diagram dan yang
lainnya. Gambar dimasudkan untuk menekankan
hubungan tertentu yang signifikan dan untuk menyajikan data statistik yang
berbentuk grafik. Beberapa pedoman yang
menggunakan gambar dapat dikemukakan sebagai berikut :
(1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar dan cara penulisan dan penomorannya
sama dengan penulisan dan penomoran tabel.
(2) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan hemat.
(3) Gambar yang memerlukan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan
pada halaman tersendiri
(4) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar
(5) Gambar diacu dengan menggunakan angka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar